stress



MAKALAH
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Pesera didik


Nama Dosen  :Mohamad Nurjaman, S.Pd.
Disusun Oleh :
Ija
201314500392

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
PENDIDIKAN EKONOMI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl.Nangka No. 58C Tanjung Barat, Jakarta Selatan





KATA PENGANTAR
Puji dan syukur pemakalah panjatkan ke hadirat Allah SWT,karena dengan berkat  limpah rahmat dan karunia-Nya sehinngga pemakalah dapat mnyusun makalah mengenai tentang STRESS dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.oleh karena itu pemakalah mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seemua pohak yang telah membantu dalam penyusunan makalah  ini.
Pemakalah menyadari karena masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.Oleh karena iitu pemakalah mengundang pembaca untuk memberikan saran serta keritik yang dapat membangun pemakalah.kritik dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Bogor,Agustus 2014
Penulis











BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Stress adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan stress dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental. Pada dasarnya, stress adalah sebuah bentuk ketegangan, baik fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang di akibatkan karena stress, disebut strain.
Menurut Robbins (2001) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang. Dan apabila pengertian stress dikaitkan dengan penelitian ini maka stress itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang yang dapat mengganggu pelaksanaan kerja mereka.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditarik pokok permasalahan untuk di analisis dan dikaji dalam pembuatan makalah ini. Adapun permasalahan yang akan dikaji dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Pengertian Stress
2.      Jenis-jenis Stress
3.      Penyebab Stress
4.      Gejala dan tanda-tanda stress

1.3  Tujuan Masalah
1.      Mengetahui dan memahami tentang Stress.
2.      Menambah wawasan penulis dan pembacanya mengenai Masalah Stress.
3.      Memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Peserta Didik.




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Stress
Stress menurut Hans Selye 1976 merupakan respon tubuh yang bersifat tidak spesifik terhadap setiap tuntutan atau beban atasnya. Berdasarkan pengertian tersebut dapat dikatakan stress apabila seseorang mengalami beban atau tugas yang berat tetapi orang tersebut tidak dapat mengatasi tugas yang dibebankan itu, maka tubuh akan berespon dengan tidak mampu terhadap tugas tersebut, sehingga orang tersebut dapat mengalami stress. Respons atau tindakan ini termasuk respons fisiologis dan psikologis.
     Efek-efek stress menurut Hans selye :
Stress dapat menyebabkan perasaan negatif atau yang berlawanan dengan apa yang diinginkan atau mengancam kesejahteraan emosional. Stress dapat menggangu cara seseorang dalam menyerap realitas, menyelesaikan masalah, berfikir secara umum dan hubungan seseorang dan rasa memiliki. Terjadinya stress dapat disebabkan oleh sesuatu yang dinamakan stressor,stressor ialah stimuli yang mengawali atau mencetuskan perubahan. Stressor secara umum dapat diklasifikasikan sebagai stressor internal atau eksternal.Stressor internal berasal dari dalam diri seseorang (mis. Kondisi sakit,menopause, dll ). Stressor eksternal berasal dari luar diri seseorang atau lingkuangan (mis. Kematian anggota keluarga, masalah di tempat kerja, dll ).

A. Faktor-faktor individual dan sosial yang menjadi penyebab stress  Sumber-sumber stress didalam diri seseorang : Kadang-kadang sumber stress itu ada didalam diri seseorang. Salah satunya melalui kesakitan. Tingkatan stress yang muncul tergantung pada rasa sakit dan umur inividu(sarafino,1990). Stress juga akan muncul dalam seseorang melalui penilaian dari kekuatan motivasional yang melawan, bila seseorang mengalami konflik. Konflik merupakan sumber stress yang utama.
Ø  Sumber-sumber stress di dalam keluarga : Stress di sini juga dapat bersumber dari interaksi di antara para anggota keluarga, seperti : perselisihan dalam masalah keuangan, perasaan saling acuh tak acuh, tujuan-tujuan yang saling berbeda dll. Misalnya : perbedaan keinginan tentang acara televisi yang akan ditonton, perselisihan antara orang tua dan anak-anak yang menyetel tape-nya keras-keras, tinggal di suatu lingkungan yang terlalu sesak, kehadiran adik baru. Khusus pada penambahan adik baru ini, dapat menimbulkan perasaan stress terutama pada diri ibu yang selama hamil (selain perasaan senang, tentu), dan setelah kelahiran. Rasa stress pada ayah sehubungan dengan adanya anggota baru dalam keluarga, sebagai kekhawatiran akan berubahnya interaksi dengan ibu sebagai istrinya atau kekhawatiran akan tambahan biaya. Pra orang tua yang kehilangan anak-anaknya atau pasanganya karena kematian akan merasa kehilangan arti (sarafino,1990).
Ø  Sumber-sumber stress didalam komunitas dan lingkungan : interaksi subjek diluar lingkungan keluarga melengkapi sumber-sumber stress. Contohnya : pengalaman stress anak-anak disekolah dan di beberapa kejadian kompetitif, seperti olahraga. Sedangkan beberapa pengalaman stress oang tua bersumber dari pekerjaannya, dan lingkungan yang stressful sifatnya. Khususnya ‘occupational stress’ telah diteliti secra luas.
Ø  Pekerjaan dan stress : Hampir semua orang didalam kehidupan mereka mengalami stress sehubungan denga pekerjaan mereka. Tidak jarang situasi yang ‘stressful’ ini kecil saja dan tidak berarti, tetapi bagi banyak orang situasi stress itu begitu sangat terasa dan berkelanjutan didalam jangka waktu yang lama. Faktor-faktor yang membuat pekerjaan itu ‘stressful’ ialah :
1.      Tuntutan kerja : pekerjaan yang terlalu banyak dan membuat orang bekerja terlalu keras dan lembur, karena keharusan mengerjakannya.
2.      Jenis pekerjaan : jenis pekerjaan itu sendiri sudah lebih ‘stressful’ dari pada jenis pekerjaan lainnya. Pekerjaan itu misalnya : jenis pekerjaan yang memberikan penilaian atas penampilan kerja bawahannya (supervisi), guru, dan dosen.
3.      Pekerjaan yang menuntut tanggung jawab bagi kehidupan manusia : contohnya tenaga medis mempunyai beban kerja yang berat dan harus menghadapi situasi kehidupan dan kematian setiap harinya. Membuat kesalahan dapat menimbulkan konsekuensi yang serius.
Menurut Sarafino (1990) stress kerja dapat disebabkan karena :
a.       Lingkungan fisik yang terlalu menekan
b.      Kurangnya kontrol yang dirasakan
c.       Kurangnya hubungan interpersonal
d.      Kurangnya pengakuan terhadap kemajuan kerja
Ø  Stress yang berasal dari lingkungan : lingkungan yang dimaksud disni adalah lingkungan fisik, seperti : kebisingan, suhu yang terlalu panas, kesesakan, dan angin badai (tornado,tsunami). Stressor lingkungan mencakup juga stressor secara makro seperti migrasi, kerugian akibat teknologi modern seperti kecelakaan lalu lintas, bencana nuklir (Peterson dkk, 1991) dan faktor sekolah (Graham,1989).



      B. Pendekatan problem solving terhadap stres
Dukungan sosial dan konsep-konsep terkait : beberapa penulis meletakkan dukungan sosial terutama dalam konteks hubungan yang akrab atau ‘kualitas hubungan’ (Winnubst dkk,1988). Menurut Robin & Salovey (1989) perkawinan dan keluarga barangkali merupakan sumber dukungan sosial yang penting. Akrab adalah penting dalam masalah dukungan sosial, dan hanya mereka yang tidak terjalin suatu keakraban berada pada resiko. Para ilmuan lainnya menetapkan dukungan sosial dalam rangka jejaring sosial. Wellman(1985) meletakkan dukungan sosial didalam analisis jaringan yang lebih longgar : dukungan sosial yan hanya dapat dipahami kalau orang tahu tentang struktur jaringan yang lebih luas yang didalamnya seorang terintegrasi. Segi-segi struktural jaringan ini mencangkup pengaturan-pengaturan hidup, frekuensi kontak, keikutsertaan dalam kegiatan sosial, keterlibatan dalam jaringan sosial (Ritter,1988). Rook (1985) menganggap dukungan sosial sebagai satu diantara fungsi pertalian (atau ikatan) sosial. Segi-segi fungsional mencangkup : dukungan emosional, mendorong adanya ungkapan perasaan, pemberian nasehat atau informasi, pemberian bantuan material (Ritter, 1988).  Ikatan-ikatan sosial menggambarkan tingkat dan kualitas umum dari hubungan interpersonal.
Dukungan sosial sebagai ‘kognisi’ atau ‘fakta sosial’ : “Dukungan sosial terdiri dari informasi atau nasehat verbal dan/atau non-verbal, bantuan nyata, atau tindakan yang diberikan oleh keakraban sosial atau didapat karena kehadiran mereka dan mempunyai manfaat emosional atau efek perilaku bagi pihak penerimaan”(Gottlieb, 1983).
Jenis dukungan sosial :
o   Dukungan emosional
o   Dukungan penghargaan
o   Dukungan instrumental
o   Dukungan informatif

2.2 Jenis Stress
Stres selalu menjadi keluhan bagi kebanyakan orang. Untuk terhindar dari masalah yang satu ini sebelumnya kenalilah jenis-jenis stres. Dari penelitian yang dikutip timesofindia.com, terdapat tiga jenis stres yang kerap menyerang.
v  Stres kimia: merupakan jenis stres yang ditimbulkan oleh beberapa reaksi dari konsumsi alkohol, rokok, makanan dan minuman berpengawet yang dikonsumsi secara rutin.
Tips : tentunya Anda harus menghindari alkohol dan rokok. Selain itu Anda juga berkewajiban untuk mengkonsumsi jenis makanan sehat. Mengkonsumsi jenis makanan rumahan bisa menjadi pilihan.
v  Stres fisik: stres jenis ini terjadi karena berbagai keadaan. Seperti kecelakaan, posisi yang tidak tepat saat tidur, atau terlalu lama beraktivitas di depan komputer.
Tips : istirahatkan tubuh Anda setiap setengah jam sekali saat Anda bekerja di depan komputer. Menghirup udara segar di taman kantor atau melakukan peregangan kecil bisa menjadi alternatif. Dengan begitu otot Anda akan kembali menjadi rileks.
v  Stres emosional: stres ini tidak bisa disembuhkan dengan obat medis. Karena stres ini berhubungan dengan rasa marah atau frustasi yang seringkali menimbulkan stres.
Tips : Anda bisa mencoba bentuk meditasi seperti yoga. Selain membuat pikiran Anda nyaman, yoga juga menghadiahkan banyak manfaat kesehatan lainnya.
Berdasarkan Kesibukan sehari-hari, ditambah dengan masalah yang datang dan pergi, seringkali membuat kita stress. Stres sering kali diidentikkan dengan emosi negatif yang berakibat buruk bagi kesehatan. Namun, stres ternyata tidak selamanya buruk. Ada pula stres yang memiliki manfaat baik.
Berikut ini adalah beberapa jenis stres yang perlu Anda kenali.
¯  Stres baik
Stres tidak hanya dipicu sepenuhnya oleh pengalaman negatif. Bahkan, pengalaman positif juga dapat membawa stres, seperti upacara kelulusan atau pernikahan. Namun, tipe stres seperti ini dalam dosis kecil sebenarnya baik untuk sistem imun kita. Selain itu, tipe stres ini juga dapat membuat banyak orang lebih mudah untuk menciptakan tujuan dan menikmati proses mencapainya dengan penuh energi.
¯  Distres internal
Ini adalah tipe stres yang buruk. Distres merupakan tipe stres negatif hasil dari pengalaman buruk, ancaman, atau perubahan situasi yang tidak terduga dan tidak nyaman. Pada dasarnya, tubuh kita menginginkan rasa aman sehingga apabila rasa tersebut terusik, tubuh pun mengalami distres.
¯  Distres akut
Distres akut terjadi ketika seseorang mengalami distres yang dipicu oleh peristiwa buruk yang berlalu dengan cepat. Sementara stres kronik terjadi ketika seseorang harus menahan stres dalam waktu yang lama. Kedua tipe stres ini akan memicu timbulnya hiperstres.
¯  Hipostres
Ternyata hari-hari tanpa kekhawatiran dan tantangan juga dapat memicu tipe stres lainnya, yaitu hipostres. Hipostres merupakan “ketidakadaan” stres, tetapi bisa juga diartikan kebosanan yang ekstrem. Seseorang yang mengalami hipostres mungkin merasa tidak tertantang, tidak memiliki motivasi untuk melakukan apa pun. Hipostres dapat memicu perasaan depresi dan kesia-siaan.
¯  Eustres
Eustres merupakan stres yang sangat berguna lantaran dapat membuat tubuh menjadi lebih waspada. Eustres membuat tubuh dan pikiran menjadi siap untuk menghadapi banyak tantangan, bahkan bisa tanpa disadari. Tipe stres ini dapat membantu memberi kekuatan dan menentukan keputusan, contohnya menemukan solusi untuk masalah.

Selye (dalam Munandar, 2001) membedakan stres menjadi 2 (dua), yaitu:
  • Distress
merupakan jenis stres yang diakibatkan oleh hal-hal yang tidak menyenangkan. Sebagai contoh: pertengkaran, kematian pasangan hidup, dan lain-lain.

  • Eustress
Merupakan jenis stres yang diakibatkan oleh hal-hal yang menyenangkan. Sebagai contoh: perubahan peran setelah menikah, kelahiran anak pertama, dan lain-lain.

Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:
  • Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.
  • Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.
Salah satu jenis stres yang sering ditemukan dikalangan remaja ialah stresor skademik. Stresor akademik diidentifikasi dengan banyaknya tugas, kompetisi dengan siswa lain, kegagalan, kekurangan uang, relasi yang kurang antara sesama siswa dan guru, lingkungan yang bising, sistem semester, dan kekurangan sumber belajar (Agolla dan Ongori, 2009).
Stres yang terjadi di lingkungan sekolah atau pendidikan biasanya disebut dengan stres akademik. Olejnik dan Holschuh (2007) mengambarkan stres akademik ialah respon yang muncul karena terlalu banyaknya tuntutan dan tugas yang harus dikerjakan siswa
Stres akademik adalah stres yang muncul karena adanya tekanan-tekanan untuk menunjukkan prestasi dan keunggulan dalam kondisi persaingan akademik yang semakin meningkat sehingga mereka semakin terbebani oleh berbagai tekanan dan tuntutan (Alvin, 2007). Menurut Gusniarti (2002), stres akademik yang dialami siswa merupakan hasil persepsi yang subjektif terhadap adanya ketidaksesuaian antara tuntutan lingkungan dengan sumber daya aktual yang dimiliki siswa.
Berdasarkan berbagai definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa stres akademik adalah suatu kondisi atau keadaan dimana terjadi ketidaksesuaian antara tuntutan lingkungan dengan sumber daya aktual yang dimiliki siswa sehingga mereka semakin terbebani oleh berbagai tekanan dan tuntutan.


Tanda Gejala Dan Penyebab Stres

2.3 Penyebab Stress
Dalam menjalani kehidupan, ada beberapa hal yang bisa merupakan faktor penyebab dan juga faktor predisposisi stressor itu sendiri. Berikut beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami stres yaitu antara lain adalah sebagai berikut :
  1. Kejadian sehari-hari yang bisa dalam hal bentuk kesedihan maupun kehilangan. Hal ini juga bisa dikarenakan oleh perasaan kehilangan akan sesuatu, terutama sesuatu yang sangat disayang, disenangi, atau tumpuan harapan seseorang.
  2. Status Kesehatan. Dalam hal ini hal yang paling banyak menimbulkan akan perasaan stres atau bahkan depresi adalah status sakit atau sedang menderita penyakit tertentu. Karena memang dalam sebuah konsep Konsep Dan Pengertian Sehat Sakit itu sendiri bahwa sehat bukan hanya secara fisik saja, akan tetapi juga dilihat dari segi psikologinya.
  3. Sumber stres Dalam Keluarga. Hal ini bisa berupa oleh karena interaksi di antara para anggota keluarga, contohnya adalah perselisihan dalam masalah keuangan, perasaan saling acuh tak acuh, tujuan-tujuan yang saling berbeda antara anggota keluarga. Bisa juga Stress Pada Kehamilan dalam keluarga.
  4. Stres Oleh karena pekerjaan. Dalam hal apapun sebuah pekerjaan tentunya akan bisa menyebabkan stressor pada diri seseorang. Ini juga bisa menyangkut mengenai kehidupan rumah tangga, pekerjaan, sekolah, masa remaja dan sejenisnya.
  5. Stres kerja bisa dikarenakan oleh hal sebagai berikut : Lingkungan fisik yang terlalu menekan, kurangnya kontrol yang dirasakan, kurangnya hubungan interpersonal, serta juga bisa diakibatkan oleh karena kurangnya pengakuan terhadap kemajuan kerja Status sosial ekonomi seseorang
2.4 Gejala dan Tanda-tanda Stress
Ada beberapa tanda umum stres cemas pada laki-laki maupun perempuan. Yang bisa dibagi dalam tiga kategori yaitu tanda ciri gejala stressor yang berupa dan terlihat secara psikis, secara fisik dan juga secara perilaku atau tingkah laku seseorang.
Tanda Ciri Orang Mengalami Stres

Yang termasuk dalam tanda dan ciri yang terlihat dari segi psikis yaitu kemampuan kognitif dan juga emosinya antara lain :
  • Depresi dan frustasi.
  • Mudah marah dan cepat tersinggung.
  • Perasaan bersalah yang berlebihan.
  • Ketidakberdayaan atau pun keputusasaan.
  • Rendah diri dan kurang percaya diri.
  • Pesimis.
  • Pikiran cemas dan perasan tertekan.
  • Kekhwatiran berlebihan dan terus-menerus.
Tanda Gejala Secara Fisik Orang Yang sedang stres bisa terlihat dan dikenali antara lain sebagai berikut :
  • Sakit kepala.
  • Sakit dan nyeri otot.
  • Nyeri dada, denyut jantung cepat.
  • Masalah tidur (insomnia).
  • Diare / sembelit.
  • Ketegangan sakit kepala.
  • Kesemutan di tangan/kaki.
  • Gangguan pencernaan.
Tanda Ciri yang terlihat dari tingkah laku perilaku seseorang yang sedang stres dapat dikenali antara lain sebagai berikut :
  • Mengisolasi diri dari orang lain.
  • Kesulitan menjalin hubungan.
  • Kegiatan dilakukan dengan tergesa-gesa.
  • Menghindari Kontak mata.
  • Kebersihan pribadi kurang.
  • Tidak memperhatikan penampilan dir













BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Stres adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Bentuk ketegangan ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang. Bahkan pengaruh dampak stres yang tidak mendapat penanganan yang benar akan dapat membuat produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental pada diri seseorang.

Jadi pengertian definisi stres secara mudah adalah merupakan sebuah bentuk daripada ketegangan, baik itu di dalam hal secara fisik maupun mental. Sumber stress disebut dengan stressor dan ketegangan yang diakibatkan oleh karena stress, disebut dengan strain. Atau juga dapat diartikan merupakan suatu kondisi ketegangan yang terjadi pada diri seseorang yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi diri seseorang. Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya.

2.2 Peenutup
Demikian makalah mengenai Stress dalam mata kuliah Pengembangan Peserta Didik,yang tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Pemakalah sadar bahwa ini merupakan proses dalam menempuh pembelajaran, untuk itu pemakalah mengharapkan kritik serta saran yang membangun demi kesempurnaan makalah. Harapan pemakalah semoga makalah ini dapat dijadikan suatu ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.Amien.













Daftar Pustaka

Herdayani,dedeh,2013”pengertian stres” www.google.com (diakses 23 agustus 2014)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

perekonomina 2,3,4 sektor

ANTROPOLOGI.UNSUR-UNSUR BUDAYA UNIVERSAL

Motivasi dalam Prilaku Organisasi