Motivasi dalam Prilaku Organisasi
MAKALAH PRILAKU ORGANISASI
MOTIVASI
Makalah ini di buat untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Prilaku Organisasi
DISUSUN
OLEH : IJA
NPM
: 201314500392
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN
SOSIAL
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
JAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kehidupan
sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari kehidupan berorganisasi karena
pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial yang cenderung hidup dan
terlibat di dalam anggota kemasyarakatan.
Organisasi di dalam kehidupan tampak begitu beragam baik di dalam
kehidupan kehidupan rumah tangga hingga tingkat organisasi yang lebih kompleks
yaitu organisasi di dalam dunia kerja.
Organisasi
merupakan sekelompok orang yang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama. Dalam arti dinamis menyoroti
unsur manusia yang ada di dalamnya.
Manusia merupakan unsur terpenting dari seluruh unsur organisasi, karena
hanya manusia yang memiliki sifat kedinamisan.
Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan organisasi dengan baik, maka
diperlukan sumber daya untuk mencapainya.
Sumber daya merupakan energi, tenaga dan kekuatan yang diperlukan untuk
menciptakan aktivitas ataupun kegiatan.
Sumber daya itu antara lain sumber daya alam, sumber daya finansial,
sumber daya ilmu dan teknologi, serta sumber daya manusia. Diantara sumber daya tersebut, sumber daya
terpenting ialah sumber daya manusia (Wirawan, 2009). Sumber daya manusia dianggap penting karena
dapat mempengaruhi efisiensi dan efektifitas organisasi, serta merupakan
pengeluaran pokok organisasi dalam menjalankan kegiatannya (Simamora, 2006).
Sumber daya
manusia merupakan orang-orang yang bekerja di dalam suatu organisasi sudah
seharusnya mendapat perhatian supaya perjalanan organisasi tersebut sesuai yang
diharapkan. Perhatian yang dimaksud
dalam hal ini adalah motivasi. Motivasi
memiliki peran penting dalam membangun kinerja seseorang lebih maksimal. Oleh karena itu, di dalam makalah ini akan
dibahas mengenai pentingnya motivasi di dalam
organisasi, dan alasan inilah yang menjadi dasar pemikiran saya dalam
penyelesaian makalah ini. Unsur motivasi di dalam organisasi memang sangat diperlukan
guna mendapatkan hasil pekerjaan yang memuaskan dan efisien.
1.2 Rumusan
Masalah
Motivasi
memegang peranan penting dalam meningkatkan kinerja seseorang di dalam
organisasi. Motivasi setiap individu di
dalam organisasi berbeda-beda dikarenakan berbagai faktor-faktor tertentu. Hal tersebut sangat berpengaruh terhadap
kinerja individu dalam memajukan
organisasi dimana tempatnya bekerja.
Oleh karena itu, berkaitan dengan permasalahan di atas maka rumusan
masalah yang akan di bahas dalam makalah ini antara lain;
a.
Apa pengertian motivasi menurut para ahli?
b.
Seberapa penting motivasi dalam organisasi?
c.
Bagaimana proses timbulnya motivasi dalam organisasi?
d.
Apa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi?
e.
Apa saja teori-teori motivasi?
1.3 Tujuan Penulisan
Dalam penulisan
makalah ini, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai diantaranya adalah:
a.
Untuk mengetahui pengertian motivasi
menurut para ahli;
b.
Untuk mengetahui pentingnya motivasi
dalam organisasi;
c.
Untuk mengetahui proses timbulnya
motivasi dalam organisasi;
d. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi;
e.
Untuk mengetahui teori-teori tentang
motivasi.
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dalam penulisan
makalah ini antara lain sebagai berikut:
a. Penulis maupun pembaca bisa memahami
secara detail mengenai pentingnya motivasi dalam dunia organisasi;
b. Penulis maupun pembaca dapat mengambil
hikmah mengenai peran motivasi untuk diaplikasikan ke dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Motivasi
Istilah motivasi (motivation) berasal dari bahasa
latin yakni movere, yang berarti “menggerakkan” (to move). Ada banyak
perumusan mengenai motivasi, menurut Mitchell dalam winardi, motivasi
mewakili proses-proses psikologika, yang menyebabkan timbulnya, diarahkanya dan
terjadinya persistensi kegiatan-kegiatan suka rela (volunter) yang diarahkan
ketujuan tertentu (Winardi, 2001: 1).
Menurut RA. Supriyono, motivasi adalah kemampuan
untuk berbuat sesuatu sedangkan motif adalah kebutuhan, keinginan, dorongan
untuk berbuat sesuatu. Motivasi seseorang di pengaruhi oleh stimuli kekuatan,
intrinsic yang ada pada individu yang bersangkutan. Stimuli eksternal mungkin
dapat pula mempengaruhi motivasi tetapi motivasi itu sendiri mencerminkan
reaksi individu terhadap stimuli tersebut (Supriyono,2003 : 329 ).
Rumusan lain tentang motivasi yang diberikan oleh Stephen
P. Robbins dan mary coulter dalam winardi, yang dimaksud motivasi karyawan
adalah kesediaan untuk melaksanakan upaya tinggi, untuk mencapai tujuan-tujuan
keorganisasian, yang dikondisi oleh kemampuan upaya demikian, untuk memenuhi
kebutuhan individual tertentu (Winardi, 2001 : 1-2).
Definisi lain tentang motivasi menurut Gray et-al
dalam Winardi menyatakan bahwa motivasi merupakan hasil sejumlah proses, yang
bersifat internal atau eksternal bagi seseorang individu, yang menyebabkan
timbulnya sikap antusiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan
kegiatan-kegiatan tertentu (Winardi, 2001 : 2).
Sedangkan organisasi dapat kita artikan sesuai dengan
pengertian yang diberikan oleh beberapa ahli, Stoner mengatakan bahwa
organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di
bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan “organisasi
ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja
bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang
telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang
yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut dengan
bawahan.”
Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu
sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang
bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat
dan wadah saja.”
Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan “organisasi
adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
James D Mooney berpendapat bahwa “Organization is the
form of every human, association for the assignment of common purpose” atau
organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa “Organisasi adalah
system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a
system of cooperative of two or more persons ) yang sama-sama memiliki visi
dan misi yang sama.
Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa
“Organisasi adalah sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok,
yang bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.” (Organization is a
collection people, arranged into groups, working together to achieve some
common objectives).
Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah
kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah
batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif
terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Dari beberapa pengertian motivasi diatas, maka pemakalah
dapat menyimpulkan bahwa pengertian motivasi adalah pemberian daya pendorong
atau penggerak yang diberikan pimpinan kepada seseorang dengan maksud agar
seseorang itu mau bekerja keras untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan
organisasi adalah system kerjasama yang dilakukan dalam sebuah perkumpulan baik
formal dan informal, sehingga dapat kita tarik kesimpulan bahwa motivasi dalam
organisasi adalah pemberian daya penggerak dari seluruh system yang ada dalam
sebuah organisasi sehingga tujuan organisasi tersebut dapat tercapai.
2.2 Pentingnya
Motivasi dalam Organisasi
Motivasi
organisasi adalah suatu keahlian , dalam mengarahkan pegawai dan organisasi
agar mau bekerja. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, manusia akan
termotivasi oleh kebutuhan yang dimilikinya. Pendapat ini sejalan dengan Robin yang
mengemukakan bahwa motivasi organisasi adalah kesediaan untuk mengeluarkan
tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan organisasi yang di kondisikan oleh
kemampuan upaya itu dalam memenuhi beberapa kebutuhan individual. Motivasi ini
dapat pula dikatakan sebagai energi untuk membangkitkan dorongan dalam diri.
Terkait dengan motivasi organisasi lima fungsi utama manajemen adalah planning,
organizing, staffing, leading, dan controlling, Pada pelaksanaanya, setelah
rencana dibuat, organisasi
dibentuk, dan disusun personalianya , langkah berikutnya adalah menugaskan atau
mengarahkan anggota menuju ke arah tujuan yang telah di tentukan . Fungsi
pengarahan ini secara sederhana membuat
anggota melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang diinginkan dan harus mereka
lakukan. Memotivasi organisasi merupakan kegiatan kepemimpinan yang termasuk di
dalam fungsi ini. Kemampuan ketua organisasi untuk memotivasi anggotanya akan
sangat menentukan
efektifitas ketua. Ketua harus dapat memotivasi para anggotanya agar
pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka meningkat. Jika ketua membiarkan anggotanya berjalan
tanpa motivasi, maka bisa di pastikan kinerja organisasi yang memburuk ,
menemukan kegagalan program kerja bahkan terancam bubar.
Menurut Atkinson, suatu organisme (dalam diri manusia dan hewan) yang dimotvasi
akan terjuan ke dalam suatu aktivitas secara lebih giat dan lebih efisien daripada
yang tidak di motivasi. Motivasi
organisasi sebisa mungkin memahami masalah anggotanya , sehingga bisa
memecahkan masalah secara formal maupun informal . Baik secara organisatoris
maupun pendekatan secara personal. Sebagai pimpinan organisasi ,
sebisa mungkin memahami masalah anggotanya sehingga bisa memecahkan masalah secara bersama.
Peran evaluasi sangat penting dalam hal
ini. Sehingga tidak ada anggota yang merasa terpaksa menjalankan roda
organisasi. Apalagi jika organisasi bersifat sukarela, alias tidak ada upah
kerja untuk anggotanya.
2.3 Proses
Timbulnya Motivasi dalam Organisasi
Proses motivasi terdiri beberapa tahapan proses
(Indriyo Gitosudarmo, 1997) sebagai berikut:
1)
Apabila dalam diri manusia itu timbul suatu kebutuhan tertentu dan kebutuhan
tersebut belum terpenuhi maka akan menyebabkan lahirnya dorongan untuk
berusaha melakukan kegiatan.
2)
Apabila kebutuhan belum terpenuhi maka seseorang kemudian akan mencari jalan
bagaimana caranya untuk memenuhi keinginannya
3)
Untuk mencapai tujuan prestasi yang diharapkan maka seseorang harus didukung
oleh kemampuan, keterampilan maupun pengalaman dalam memenuhi segala
kebutuhannya.
4)
Melakukan evaluasi prestasi secara formal tentang keberhasilan dalam mencapai tujuan
yang dilakukan secara bertahap
5)
Seseorang akan bekerja lebih baik apabila mereka merasa bahwa apa yang mereka
lakukan dihargai dan diberikan suatu imbalan atau ganjaran
6)
Dari gaji atau imbalan yang diterima kemudian seseorang tersebut dapat
mempertimbangkan seberapa besar kebutuhan yang bisa terpenuhi dari gaji atau
imbalan yang mereka terima.
2.4 Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Motivasi
Motivasi sebagai proses psikologis
dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas
faktor intern dan ekstern yang berasal dari karyawan.[1][2]
1. Faktor Internal
Faktor Intern yang dapat
mempengaruhi pemberian motivasi pada seseorang antara lain:
a. Keinginan untuk
dapat hidup;
b. Keinginan untuk
dapat memiliki;
c. Keinginan untuk
memperoleh penghargaan;
d. Keinginan untuk
memperoleh pengakuan;
e. Keinginan untuk
berkuasa.
2. Faktor Eksternal
Faktor
ekstern juga tidak kalah peranannya dalam melemahkan motivasi kerja seseorang. Faktor-faktor ekstern itu adalah:
a. Kondisi
lingkungan kerja;
b. Kompensasi yang
memadai;
c. Supervise yang
baik;
d. Adanya jaminan
pekerjaan;
e. Status dan
tanggung jawab;
f. Peraturan
yang fleksibel.
2.5
Teori-Teori Motivasi
Teori
motivasi dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu teori kepuasan (content
theory) dan teori proses (process theory).
1.
Teori Motivasi
Kepuasan (Content Theory)
Pada dasarnya Teori ini lebih didekatkan pada factor –
factor kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkannya bertindak dan
berperilaku dengan cara tertentu.[2][3] Pada teori
kepuasan ini didukung juga oleh para pakar diantaranya:
1) Teori Hirarki
Kebutuhan (A. Maslow)
2) Teori Tiga
Motif Sosial (D. McClelland)
3) Teori Dua
Faktor (Frederick Herzberg)
4) Teori E-R-G
(Clayton Alderfer)
2.
Teori Motivasi
proses (process theory)
Teori ini berusaha agar
setiap pekerja giat sesuai dengan harapan organisasi perusahaan. Daya
penggeraknya adalah harapan akan diperoleh si pekerja. Dalam hal ini teori
motivasi proses yang dikenal seperti :
1) Teori Harapan (Expectancy Theory), komponennya adalah:
Harapan, Nilai (Value), dan Pertautan
(Instrumentality). Tokoh dalam teori ini adalah Victor Vroom.
2) Teori Keadilan (Equity Theory), hal ini didasarkan
tindakan keadilan diseluruh lapisan serta obyektif di dalam lingkungan
perusahaannya. Tokoh dalam teori ini adalah S. Adams.
3) Teori Pengukuhan (Reinfocement
Theory), hal ini didasarkan pada hubungan sebab-akibat dari pelaku dengan
pemberian kompensasi. Tokoh dalam
teori ini adalah B.F. Skinner.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam makalah
ini maka dapat disimpulkan bahwa motivasi memberikan peranan penting dalam
produktivitas di dalam organisasi dimana individu tersebut bekerja. Banyak para ahli yang memberikan definisi
mengenai motivasi berdasarkan sudut pandangnya, salah satunya adalah Siagian
(1994:128) yang mengatakan bahwa motivasi adalah keseluruhan proses pemberian
motivasi bekerja kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja
dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisien dan
ekonomis. Selanjutnya faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi baik secara internal maupun eksternal. Kemudian teori-teori yang mendukung motivasi
terbagi dua yaitu teori motivasi kepuasan dan teori motivasi proses. Motivasi selain berperan dalam meningkatkan
produktivitas bagi organisasi, motivasi juga memberikan kontribusi yang besar
dalam memberikan masukan yang berarti kepada bawahan berkaitan dengan kinerja
yang seharusnya diterapkan di suatu organisasi, baik organisasi pemerintah
maupun swasta.
Daftar
Pustaka
http://puputwahyulestary.blogspot.co.id/2014/03/motivasi-dalam-organisasi.html
(di ambil pada tanggal 18 april 2016
pada Pkl 10.00 WIB)
http://makalahtugasmu.blogspot.co.id/2015/09/makalah-motivasi-dalam-organisasi.html
(Di ambil pada tanggal 19 april padal Pkl. 08.00 WIB)
Komentar
Posting Komentar